Bagaimana rasanya kalo kita tahu bahwa ada orang yang berbuat baik sama kita namun motivasinya adalah mendapat hadiah dari salah satu acara terkenal di televisi? Tentu saja kita akan kecewa karena ternyata perbuatan baik orang tersebut ternyata tidak tulus dan termotivasi oleh hadiah semata. 

Perbuatan baik seseorang kepada orang lain seharusnya tidak mengharapkan imbalan maupun penghargaan dalam bentuk apapun. Namun bagaimana kalau hal ini dikaitkan dengan upaya untuk membayar hutang atas dosa-dosa yang kita lakukan dan juga pahala yang kita harapkan? 

Apakah benar pahala yang kita kumpulkan itu dapat benar-benar melebihi jumlah dosa yang kita perbuat? Apakah kita pernah membuat catatan riwayat dosa dan kembaikan dan bagaimana hasil neracanya? Dan jika kita benar-benar fokus mendapatkan pahala dengan melakukan kebaikan, kembali lagi ke permasalahan yang tertulis diatas, apakah bisa kita mendapatkan pahala karena motivasi kita melakukan kebaikan adalah demi mendapatkan pahala? Dan pada akhirnya, jikalau kita lebih menginginkan pahala daripada Sang pemberi pahala itu sendiri, yaitu Allah, apakah itu termasuk dosa atau tidak? 

Semoga hati kita semakin mendapatkan hidayah dari Allah, silahkan melanjutkan ke artikel selanjutnya tentang air yang bersih.